5 tradisi yang ada di pulau Bali

5 tradisi yang ada di bali

  • 1.Ngaben Tikus.

ngaben tikus termasuk tradisi bali yang unik yang di laksanakan di kabupaten badung dan tabanan. Salah satunya, Desa Adat Bedha, Tabanan, yang telah melaksanakan tradisi tersebut sejak 1965. Ngaben Tikus atau Ngaben Bikul adalah tradisi upacara Nangluk Mrana. Dilansir dari laman kebudayaan.











2.omed-omedan

Omed-omedan adalah tradisi para anak-anak muda di Bali, yang dilakukan saat Ngembak Geni atau hari pertama setelah perayaan Hari Raya Nyepi. 
Saat ini, wilayah yang masih melaksanakan tradisi ini adalah Banjar Kaja, Desa Sesetan, Denpasar, Bali.
 Tradisi unik ini mengundang daya tarik wisatawan.
 Berikut ini adalah pengertian, asal-usul, dan cara pelaksanaan Omed-omedan. Omed-omedan Pengertian Omed-omedan Dalam bahasa Indonesia, omed-omedan artinya tarik-menarik Omed-omedan merupakan tradisi unik, dimana para anak muda saling berpelukan dan saling tarik menarik secara bergantian antara dua kelompok.
 Acara adat yang dilakukan secara rutin setiap tahun sebagai bentuk rasa kebersamaan dan kekeluargaan. 
Baca juga: Makna Tradisi Omed-omedan Bukan Ciuman Masal Tradisi ini dilakukan oleh anak muda berusia antara 17 sampai 30 tahun.
 Asal-usul Omed-omedan Tradisi Omed-omedan diperkirakan telah ada sejak abad ke-17.
 Konon tradisi Omed-omedan berasal dari masyarakat Kerajaan Puri Oka yang terletak di Denpasar Selatan.
 Saat itu, masyarakat berinisiatif untuk membuat permainan tarik-menarik.
 Lama kelamaan, permainan ini semakin menarik dan berubah menjadi saling rangkul.
 Aksi permainan itu membuat suasana menjadi gaduh, Raja Puri Oka yang tengah sakit keras menjadi marah-marah.
 Ia merasa terganggu dengan suasana berisik itu.
 Namun, saat raja keluar dan melihat permainan Omed-omedan, ia malah sembuh dari sakitnya.




3. upacara melasti
melasti adalah upacara pensucian diri untuk menyambut hari raya Nyepi oleh seluruh umat Hindu di Bali.Upacara Melasti digelar untuk menghanyutkan kotoran alam menggunakan air kehidupan. Upacara Melasti dilaksanakan di pinggir pantai dengan tujuan mensucikan diri dari segala perbuatan buruk pada masa lalu dan membuangnya ke laut. Dalam kepercayaan Hindu, sumber air seperti , dan laut dianggap sebagai air kehidupan (tirta amerta). Selain melakukan persembahyangan, upacara Melasti juga adalah pembersihan dan penyucian benda sakral milik pura(pralingga atau pratima Ida Bhatara dan segala perlengkapannya).















4.Ngelawang
Ngelawang berasal dari kata lawang yang artinya pintu. Ngelawang merupakan tradisi yang ditujukan untuk menolak bala atau petaka. Ritual ngelawang dilakukan dengan berkeliling banjar atau desa sembari menarikan tarian barong Bangkung. Konon Ngelawang muncul untuk mengembalikan ketenangan dan kedamaian di bumi karena adanya gonjang-ganjing dunia, musibah, dan bencana.  Tarian, iringan musik, dalang, dan sebagainya diharapkan dapat menjadi penghibur bagi manusia sehingga manusia Kembali tenang dan damai.




5.Tumpek Landep

Hari Raya Tumpek Landep dapat juga diartikan sebagai upacara yadnya selamatan terhadap semua jenis alat yang tajam serta memohon kepada Bhatara Siwa dan Sang Hyang Pasupati agar semua alat / senjata tetap bertuah yang perayaannya dilakukan setiap 210 hari yaitu pada sabtu wuku.





























Komentar

Posting Komentar